Saturday

Kerja Keras adalah Energi Kita

Semboyan pertamina yang sangat mendukung bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju..
Dengan sumber daya alam yang ada di negara tercinta kita ini, kita harus pandai mengelola sumber daya alam yang sangat melimpah itu..
Dengan kerja keras dan support pasti Bangsa Indonesia menjadi negara yang maju mengalahkan negara maju terdahulu.....
Salah satunya hasil sumber daya alam dari minyak bumi yaitu bensin.....
Bensin adalah satu jenis bahan bakar kendaraan bermotor khususnya mobil dan sepeda motor. Jenis bensin saat ini sudah mengaalami perkembangan yaitu premium, pertamax, dan pertamax plus . Ketiganya mempunyai mutu pefomance yang berbeda. Karena mutu bahan bakar bensin dikaitkan dengan jumlah ketukan (knocking) yang di timbulkannya dan dinyatakan dengan nilai oktan. Semakin sedikit ketukan, semakin baik mutu bensin, dan semakin tinggi nilai oktannya.
Ketukan adalah suatu perilaku yang kurang baik dari bahan bakar, yaitu terjadi pembakaran terlau dini sebelum piston berada dalam posisi yang tepat. Ketukan menyebabkan mesin menggelitik, mengurangi efesiensi bahan bakar dan dapat merusak mesin.
Dan untuk menentkan nilai oktan, ditetapkan dua jenis senyawa sebagai pembanding yatu “isooktana” dan n-heptana. Kedua senyawa ini adalah dua diantara banyak macam senyawa yang terdapat dalam bensin. Isooktana menghasilkan ketukan paling sedikit, dan di beri oktan 100; sedangkan n-heptana menghailkan ketukan paling banyak, dan di beri nilai oktan 0 (nol). Maka suatu campuran yang terdiiri dari 80% isooktana dan 20% n-heptana mempunyai nilai oktan sebesar (80/100x100) + (20/100x0) = 80.

CH3 CH3
CH3 C CH2 CH CH3 CH3 CH2 CH2 CH2 CH2 CH2 CH3
CH3
Isooktana ( nilai oktan = 100) n-heptana (nilai oktan = 0)

Secara umum, alkana rantai bercabang mempunyai oktan lebih tinggi daripada isomer rantai lurusnya. Sebagai contoh, n-heksana mempunyai nilai oktan 25, sedangkan 2,2 dimetilbutana mempunyai nilai oktan 92.
CH3
CH3 C CH2 CH3 CH3 CH2 CH2 CH2 CH2 CH3
CH3
2,2 dimetilbutana (nilai oktan = 92) n-heksana (nilai oktan = 25)

Pertamax mempunyai nilai oktan 92, berarti mutu bahan bakar itu setara dengan campuran 92% isooktana dan 8% n-heptana. Namun demikian, tidak berarti bahwa Pertamax hanya terdiri dari dua jenis senyawa (92% isooktana dan 8% n-heptana), melainkan “mutunya” atau jumlah ketukan yang di timbulkannya setara dengan campuran 92% isooktana dan 85 n-heptana. Premium mempunyai nilai oktan 88, sedangkan Pertamax plus mempunyai nilai oktan 94.
Fraksi bensin dari hasil penyulingan mempunyai nilai oktan yang rendah . Hal itu terjadi karena sebagian besar bensin dari hasil penyulingan terdiri dari alkana rantai lurus. Nilai pktan bensin harus diingkatkan sebelum dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan. Hal ini dapat dilakukan dengan reforming atau menambahkan zat anti ketukan. Reforming adalah suatu proses untuk mengubah alkana rantai lurus menjadi rantai bercabang, sehingga akan menaikkan nilai oktan.
Salah satu zat anti ketukan yang hingga kini masih digunakan di negara kita adalah Tetraethyl lead (TEL, lead = timbel atau timah hitam). Penambahan 2-3 mL zat ini ke dalam gallon bensin dapat menaikan nilai oktan sebesar 15 poin.
Pembakaran bensin diperkaya dengan TEL akan menghasilkan oksida timah hitam yang akan keluar bersama asap kendaraan atau menempel pada komponen mesin.Untuk mencegah supaya oksida timbel itu tidak menempel pada mesin, maka ke dalam bensin bertimbal dicampurkan etilen bromida, C2H4Br2. Atom bromine dari etilen demikian akan keluar bersama asap kendaraan bermotor. Sayangnya, senyawa timbel ini merupakan racun yang dapat merusak otak. Jadi penggunaan antiketukan yang lebih ramah lingkungan adalah methyl tertiary buthyl ether (MTBE).
Sekitar 75% dari minyak bumi mentah merupakan fraksi berat ( keroksin dan yang lebih berat lagi), sedangkan fraksi bensin hanya sekitar 6%. Sejak tahun 1930, seiring dengan berkembannya industri kendaraan bermotor, pemnggunaan bensin meningkat dengan cepat, sehingga bensin hasil penyulingan tidak mencukupi kebutuhan. Untuk menambah produksi, maka fraksi berat dikonvensi menjadi bensin melalui proses cracking atau perengkahan. Perengkahan dapat terjadi karena pemanasan (thermal cracking) atau dengan bantuan katalis (catalytic cracking). Kataiis menyediakan permukaan yang panas tempat terjadinya perengkahan.
Bensin yang diperoleh melalui cracking lebih baik daripada hasil penyulingan, sehingga produk tersebut dicampurkan dengan bensin hasil penyulingan langsung. Proses pencampuran ini disebut blending.

Oleh karena itu Kita harus dukung Pertamina, dengan cara apapun baik dengan pikiran contohnya dengan memberikan saran..
Agar Indonesia bisa maju.....

Translate