Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan sistem keuangan dalam negeri tetap bekerja
dengan baik sehingga masyarakat tidak perlu khawatir tentang melemahnya
likuiditas dalam negeri. "Sistem telah dan terus bekerja, kita bukan hanya
memantau, mengantisipasi, tetapi juga melakukan upaya respon semestinya,
mengendalikan situasi dengan baik dan situasi ada dalam kontrol.
Memang ada
dinamika di pasar modal dan itu terjadi di seluruh dunia," kata Presiden
dalam keterangan pers di Kantor Kepresidenan Jakarta, Kamis malam.
Kepala
Negara menjelaskan, pemerintah telah mengambil pelajaran dan pengalaman dari
krisis moneter 10 tahun yang lalu.
"Kita
utamakan proteksi rakyat, grass root, untuk pastikan kebutuhan mereka, pangan,
biaya kesehatan dan pendidikan tidak mengalami gangguan," katanya.
Ia
memaparkan, saat ini pemerintah telah menetapkan prioritas yaitu memastikan
pembelanjaan pemerintah seusai dengan APBN-P 2008 untuk stimulasi pertumbuhan
dan jaring pengaman sosial.
Prioritas
kedua, lanjut Presiden, memastikan sektor riil terus bergerak meski secara
global terjadi krisis keuangan.
"Karena
itu secara maraton selama tiga hari ini, saya terus membina komunikasi dengan
dunia usaha agar mereka terus bisa bergerak. Pemerintah, BI, dan perbankan
memastikan agar ada likuiditas dan kredit supaya sektor riil tetap terjaga.
Kalau ada penurunan ekspansi 2009 itu bisa dimengerti," ujarnya.
Hal ketiga,
masih menurut Presiden, fluktuasi di pasar modal dan saham dalam beberapa waktu
terakhir banyak diakibatkan oleh faktor eksternal.
"Perihal
gonjang-ganjing pasar modal, saham, dan nilai tukar ini tentu banyak di luar
jangkauan kita. Kita tidak begitu saja menyerah dan terus bekerja,"
tegasnya.
Presiden mengajak seluruh rakyat Indonesia agar tetap tenang dan tidak panik karena hingga saat ini pemerintah telah melakukan sejumlah langkah bersama-sama otoritas keuangan seperti BI dan perbankan.
Presiden mengajak seluruh rakyat Indonesia agar tetap tenang dan tidak panik karena hingga saat ini pemerintah telah melakukan sejumlah langkah bersama-sama otoritas keuangan seperti BI dan perbankan.
"Pemerintah
terus bekerja, kita tahu mana yang diutamakan dan kita akan kelola dampak
krisis keuangan global ini," katanya.(*)
Jakarta
(ANTARA News)