Hibridisasi
antar genotipe merupakan cara meningkatkan keragaman genetik bahan pemuliaan
tanaman. Tujuannya diharapkan dapat menghasilkan keturunan yang memiliki sifat
unggul sebagai gabungan dari sifat tetua jantan dan tetua betina. Dan dalam
pelaksanaan hibridisasi memerlukan pengetahuan tentang struktur bunga serta
faktor-faktor yang mempengaruhi pembungaan, penyerbukan, dan pembuahan.
Secara
botanis bunga dianggap sebagai modifikasi batang dengan bagian-bagian yang
merupakan daun kulsus, berfungsi sebagai alat reproduksi seksual pada tumbuhan
divisi Magnoliophyta (Angiospermae). Bunga
dapat muncul secara tunggal maupun bersama-sama dalam satu rangkaian. Bunga
yang muncul secara bersama-sama disebut sebagai bunga majemuk atau
inflorescence. Dan pada beberapa spesies, bunga majemuk dapat dianggap sebagai
bunga tunggal, misalnya pada bunga matahari. Suatu bunga dikatakan bunga
lengkap apabila memiliki semua bagian utama bunga. Empat bagian utama bunga
yaitu kelopak bunga atau calyx, mahkota bunga atau corolla, androecium (benang
sari), dan gynoecium (putik). Bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari)
dan alat betina (putik) secara bersama-sama dalam satu organ tanaman. Bunga
yang demikian disebut bunga banci atau hermafrodit.
Organ
reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat
bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula)
yang membawa gamet betina di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat
kepala putik atau stigma untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai putik
atau stylus berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah.
Bunga juga dapat dianggap sebagai organ untuk
bertahan pada kondisi kurang menguntungkan bagi pertumbuhan. Sejumlah tumbuhan
akan segera membentuk bunga apabila mengalami kekurangan air atau suhu rendah.
Contohnya adalah bunga kertas Bougainvillea. Bunga mengurangi metabolisme dan
apabila tumbuhan mati, pembentukan biji terbentuk sebagai sistem pertahanan
tanaman.
TUJUAN
Mahasiswa dapat
mengetahui dan mengenal bagian struktur bunga dan fungsinya. Serta dapat
menentukan tipe penyerbukan tanaman (selfing atau crossing) pada beberapa
spesies tanaman budidaya yang berkembangbiak secara seksual.
METODELOGI
A.
Bahan dan Alat
Bahan yang
digunakan adalah bunga tanaman yang ada di kebun percobaan Leuwikopo dengan
ketentuan bunga tanaman pangan sebanyak 5 buah, bunga tanaman hortikultura
sebanyak 5 buah, dan bunga perkebunan sebanyak 2 buah. Alat yang digunakan
yaitu alat tulis, dan buku penuntun.
B.
Pelaksanaan
Awalnya, mencari
di sekitar kebun pertanaman struktur bunga dari beberapa spesies tanaman pangan,
hortikultura, dan tanaman perkebunan yang mekar atau hampir mekar. Kemudian,
digambar bagian – bagian bunga yang sudah didapat pada kertas. Sehubungan bunga
yang didapat tidak sesuai ketentuan maka disarankan untuk mencari pada
literatur. Dan saat menggambar harus menentukan jenis bunga berdasarkan
struktur morfologi bunga, kelengkapan bunga, kelengkapan organ seksual, dan
tipe penyerbukan.