TUNGAU (THRIPS)
Tanda Serangan :
Permukaan daun berbintik halus dengan bintik-bintik kuning. Kemudian, warna keperakan mirip logam yang menutupi permukanaan biasanya dibawah daun. Tidak semua spesies Thrips dapat membuat warna keperakan ini. Dengan atau tanpa keperakan, Anda juga akan melihat bintik hitam (kotoran Thrip). Serangga ini sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Thrips dapat bergerak cukup cepat untuk ukuran mereka. Larva dan Thrips dewasa terlihat serupa, tetapi hanya Thrips dewasa yang memiliki sayap dan dapat terbang.
Spesies Thrips terlalu banyak untuk mencoba dan jelaskan di sini, tetapi mereka semua makan dengan cara yang sama - dengan menggores dan serak pada permukaan daun lembut. Untuk tujuan kontrol, perbedaan utama adalah di mana mereka menjadi kepompong sebagai anak-anak.
Tanaman yang sudah terinfeksi parah sebaiknya dicabut dan dijauhkan dari tanaman lainnya. Atau bisa dilakukan pemangkasan pada bagian yang terserang dan selanjutnya dilakukan penyemprotan menggunakan bahan kimia maupun organik.
Penanggulangan paling praktis dengan semprotan air sabun (seperti cairan Tuci piring) tidak terus membunuh serangga setelah penyemprotan awal, jadi mereka aman untuk digunakan bersamaan dengan bantuan serangga predator untuk hama thrips seperti lady bugs. Penggunaan aplikasi ini tidak dapat dijadikan keutamaan dalam penanggulangan hama thribs, namun dapat dijadikan alternatif jika kita tidak akan menggunakan pestisida kimia.
Kontrol hama thribs paling efektif adalah menggunakan insectisida kimia yang mengandung abamektin, akarsida, maupun obat lain yang dikhususkan untuk hama thribs. Penyemprotan dilakukan menggunakan 2-3 bahan aktif secara bergiliran untuk menghindari kekebalan hama terhadap 1 jenis bahan aktif dan disemprot pada keseluruhan tanaman, terutama dibagian bawah daun dan pucuk serta disekitar media tanam.
Kutu Daun (Aphid)
Tanda serangan
Tanaman nampak layu, keriting dan tidak berkembang serta sering bersamaan dengan datangnya semut. Apabila dilihat lebih dekat, terdapat koloni hewan kecil bertubuh lunak. Aphids muda terlihat seperti miniatur aphid dewasa. Hama ini tidak begitu sulit untuk ditangani, namun sangat mengganggu tanaman apabila tidak dsegera dilakukan pencegahan.
Identifikasi Spesies
Aphids memiliki berbagai macam warna. Mereka dapat menjadi hijau, kuning, pink, coklat, hitam atau warna lainnya. Untuk memastikan diagnosis aphid, gunakan kaca pembesar untuk menemukan "sungut" yang terdapat pada bagian belakang mereka. Ini adalah benar disebut "cornicles" dan Aphids adalah serangga-satunya yang memiliki "sungut" tersebut.
Catatan spesies khusus
Aphids makan dengan mengisap cairan tanaman, cukup merusak, tetapi kerusakan paling serius berasal dari penyakit tanaman yang mereka bawa. Mereka juga memproduksi cairan manis. Hal ini dapat menumbuhkan jamur, mendatangkan semut, membuat tanaman tidak sedap dipandang karena bagian pucuknya mengeriting. Aphid bereprodusi sangat cepat karena mereka lahir dari kehamilan. Bahkan, ada embrio sekunder kecil dalam embrio pertama! Faktanya, aphid yang baru lahir hanya membutuhkan waktu kurang lebih 1 minggu menuju dewasaanya dan siap bereproduksi lagi. itulah sebabnya, akan ada setidaknya 1 ekor aphid di setiap tanaman anda.
Penanganan
Menggunakan predator alami yaitu Lady Bug atau Kepik
Biasanya, kepik (Hippodamia convergens) makan lebih dari 5.000 Aphids dan hama lain yang bertubuh lunak hama selama masa hidup mereka. Kepik adalah salah satu dari beberapa serangga yang bermanfaat.
Penyiraman menggunakan sabun cuci juga dapat dilakukan untuk melumpuhkan aphid. Apabila terserang parah, insektisida berbahan aktif Dimethoate, Alfametrin, Abamektin dan Sipermetrin dapat diaplikasikan untuk memerangi aphid.
Kutu Putih (Bemisia Argentifolii)
Tanda Serangan
terdapat hewan mungil, "ngengat" putih menempel pada permukaan bawah daun. Ketika diganggu, ngengat seperti lalat berterbangan cepat, kemudian menetap kembali tanaman. Daun mungkin muncul mengkilap dengan cairan gula. Sebuah kaca pembesar dapat mambantu melihat kepompong kecil di bagian bawah daun. Semua tahapan kutu putih menyedot cairan tanaman.
Penanggulangan
Hama ini dapat ditanggulangi dengan menggunakan insectisida yang bekerja dengan sistem racun perut dan kontak, misal diafenthiuron. Semprotkan secara teratur pada tanaman yang terkena hama, dan tanaman disekitarnya.
Layu Fusarium
Penyakit ini biasanya diakibatkan karena cuaca yang tidak stabil, sehingga membuat media tanam menjadi basah pada saat hujan namun pengeringannya kurang sempurna, sehingga mudah sekali untuk tumbuh jamur pada sekitar batang tanaman. Perkembangannya sangat cepat, dalam waktu sekitar 1-2 hari tanaman sehat dapat tiba-tiba layu dan akhirnya mati.
Tanda-tanda penyakit busuk batang bawah dapat dilihat pada batang timun dibagian bawah daun kotiledon yang menguning dan hampir busuk. Pada kasus awal, tanaman masih tumbuh seperti biasa, namun pada tahap kritis, daun mulai layu dan tanaman ambruk. Pada tahap ini, tanaman sudah sulit untuk disembuhkan dan biasanya berakhir dengan pencabutan tanaman agar tidak menular.
Untuk mengantisipasi hal ini, tanaman yang masih dalam pertumbuhan pada musim hujan perlu pemberian fungisida dengan kandungan mankozep, (dll) yang dicampur cairan perekat agar tidak mudah luntur saat hujan. Saya sendiri telah menggunakan campuran dengan komposisi fungisida:perekat:air = 5 : 1 : 20 (pekat) untuk penyembuhan pada tanaman yang telah terinveksi dengan cara disemprotkan menggunakan sprayer kecil pada batang yang terkena. Untuk pencegahan, sebaiknya tanaman disekitarnya perlu disemprot larutan ini. Pemberian fungisida dilakukan 2-3 kali dalam 1 minggu tergantung curah hujan.
Spesial thanks for this web click X
No comments:
Post a Comment